Minggu, 21 September 2014

Tugas 1_20_DRK

MyShortStory

W E L C O M E to MY WEB

This is my short story, my dream story

(ini hanya cerita, belum jadi nyata, tapi pengen nantinya jadi realita)

Impian Editing



Pagi ini masih sama seperti biasa. Adzan Subuh jadi alarm alam. Jam weker di handphoneku jadi alarm kamar. Jam 04.35, waktu untuk menunaikan kewajiban untuk Sang Kholiq. Ambil air wudlu nan sejuk, keluar menyibak hawa dingin pagi menyerbu masjid bersama kawan-kawan, sholat berjama’ah, lalu pulang ke rumah dengan semangat untuk melaksanakan apa yanag menjadi kewajibanku untuk kesuksesan hidupku, orang tuaku, keluarga kecilku, dan negaraku.

Masuk kamar. “Hai kau..selamat pagi hebat.”, sapaku pada bayangan kacaku sambil tersenyum-senyum. Hal yang menurutku agak aneh untuk kejiwaan tapi itu yang menjadi pemanasan semangatku di pagi hari. Berkaca diri, senyum-senyum di depan kaca setiap pagi sebelum mandi. Bahkan terkadang aku mengulang beberapa gerakan tari yang di ajarkan Bu Listyo, guru di sanggar tempat aku latihan menari. Setelah mungkin aku mulai mati gaya di depan cermin aku mulai mandi dan selanjutnya aku mengecek jadwal, tugas, dan perlengakapan ke sekolah pada hari itu.

Oh ya lupa, aku Kirei, nama aneh untuk orang Indonesia yang sama sekali tak ada keturunan luar bahkan aku anak Jawa asli. Tapi jangan salah ini adalah nama pemberian dari ibu dan ayahku yang sama-sama menyukai bahasa Jepang disaat mereka SMA. Dan lucunya dari namaku adalah nama lengkapku. Kireinanda Desemia Wulandari. Kata temen-temen namanya lucu, unik, agak aneh, dan lain-lain. Tapi di balik itu maknanya sangat mendalam. Kirei artinya cantik dalam bahasa Jepang, Desemia artinya seorang anak yang lahir di bulan Desember, Wulandari dalam bahasa Jawa maknanya adalah agar menjadi serorang anak yang cantik layaknya purnama pada tanggal itu yang masih melingkar sempurna dan terang. Jadi secara keseluruhan arti namaku adalah seorang anak perempuan yang lahir di bulan Desember yang cantik rupa, cantik tingkah laku, Dn cantik hatinya agar nantinya sama seperti bulan purnama yang menyinari malam dengan sinarnya.

Yah jadi bahas nama, selengkapnya aku adalah salah satu siswi di sebuah sekolah menengah kejuruan negeri di kotaku. Aku masih kelas 1 SMK atau biasa disebut kelas 10. Aku dikenal sebagai salah seorang siswa aktif di organisasi sekolah. Aku pun sering menjadi pengisi acara dalam berbagai acara untuk menari bersama partner sekaligus sahabatku, Naisa.

Pagi hari di pukul 06.15 di sekolah. “Pagi kawan.. Ohayone!!”, sapa ramah hatiku yang terlontar dengan mulutku saat memasuki kelasku tercinta. Kelas Informatika dan Komputer. Kelas kejuruan yang kerjaannya Cuma ngepuzzle laptop/PC, bermain software, dll. “Ohayo Onee-chan.”, jawab salah seorang temanku yang memang notabenenya sama-sama menyukai hal-hal berbau Jepang sepertiku.

Ternyata pagi ini adalah pagi di hari tersibukku, hari Senin dan aku benci dengan hari ini. Harus mengikuti upacara dan harus mengikuti pembelajaran yang selalu memberikan tugas di setiap Seninnya. Walau bagaimanapun,aku akan tetap semangat hari ini. Aku mulai hari ini dengan do’a dan senyuman.

Pagi itu, kami diajari mengedit sebuah gambar. Menempelkan sebuah gambar pada gambar lain. Memotong gambar lalu ditempelkan pada gambar lain. Lalu kami punya tugas untuk membuat satu gambar dimana itu melambagkan keinginan atau cita-cita kami nantinya. Bu Neni menyebutnya “Impian Editing”. Aku mulai berimajinasi, aku punya keinginan untuk ke Jepang, melihat indahnya Tokyo dan Tokyo Tower. Akhirnya aku membuat apa yang ada di imajinasiku. Aku mencari di Google Image gambar Tokyo Tower. Lalu aku mengedit fotoku yang sebenarnya aku sedang berdiri di depan rumahku yang aku tempelkan ke gambar Tokyo Tower tersebut. Dengan sedikit editan, gambar itu nampak nyata seakan aku benar-benar pernah foto di depan Tokyo Tower di malam hari. Dalam hati aku ingin hal itu menjadi kenyataan kelak. Setelah tugas itu selesai kami disuruh mempresentasikannya ke depan dari cara membuat dan maksut dari gambar yang kami edit. Aku pun memaparakannya dengan percaya diri. “Dalam foto ini, saya seakan ada di Tokyo, tepatnya di bawah Tokyo Tower. Aku hanya ingin nantinya aku benar-benar foto dengan spot ini. Ya sekarang ini ini hanyalah gambar edit yang saya buat untuk praktek multimedia hari ini. Tapi suatu saat saya akan benar-benar membuat gambar ini nyata tanpa sentuhan editing.”

Secara bergiliran kami memaparkan makna gambar-gambar editan kami yang untuk kami itu sangat menyenangkan. Ada yang mengedit foto mereka sendiri sedang berfoto dengan artis luar negeri yang diidolakan, ada yang mengedit foto mereka sedang menjadi salah satu profesi yang mereka inginkan dan lain sebagainya. “Dengan tugas ini, apa yang kalian inginkan, apa yang menjadi keinginan dan cita-cita kalian raihlah dengan usaha kalian masing-masing. Do’a dan restu dari kedua orang tua juga penting. Ingat pegang teguh keinginan-keinginan itu dan yakin bahwa kalian akan membuat keinginan itu nyata, gambar-gambar itu tidak lagi memerlukan bantuan sebuah aplikasi melainkan hanyalah sebuah kamera. Kalian boleh mengeprint gambar-gambar kalian disini, lalu tempelkan itu pada kamar atau almari atau cermin atau apapun tempat yang strategis untuk di lihat setiap hari sebagai semangat kalian untuk meraihnya. Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan di pelajaran multimedia hari ini. Semoga Allah meridhoi gambar-gambar editan kalian menjadi gambar-gambar nyata kelak. Amin. Saya akhiri wabillahi taufik wal hidayah, wassalammu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.” Ya itu yang di katakan oleh guru multimediaku.


Aku semakin yakin dengan apa yang aku cita-citakan, apa yang aku harapkan, apa yang aku inginkan. Jika memang ada niat dan usaha Insyaallah Alah meridhoi niat dan usahamu sehingga menajadi hal yang membuat hati berlinang air mata kebahagiaan. Aku mengikuti instruksi dari Bu Neni tadi. Mengeprint gambar itu dan membawanya pulang ke rumah untuk aku tempel di kamarku dekat dengan cerminku.

Hari-hari mulai berlalu, aku semakin terus bersemangat demi apa yang aku inginkan, apa yang aku cita-citakan, apa yang aku harapkan terkabul. Ayah dan ibuku juga selalu menyemangatiku setiap pagi dan malam sebelum tidur. Mereka telah melihat hasil karyaku yang aku tempel di samping tempat tidur yang jika dilihat dari pintu terihat. Alhamdulillah ayah dan ibu menyupportku, adik-adikkupun begitu. “Mbak kalau Mbak Kir jadi ke Jepang nanti, aku beliin robot Gundam ya mbak.”, pinta adikku disaat aku sedang asyik belajar di ruang tamu. Aku hanya menanggapinya dengan senyum. Ya aku akan terus bersemangat demi mewujudkan imajinaiku itu. Orang tuaku pun bersusah payah menyekolahkanku dan aku pun harus membalas budi yang walau tak akan seimbang dengan budi baik kedua orang tuaku di waktu kecilku. Aku akan membahagiakan keluarga ini. Japan I’m Coming !!


Tahun-tahun di SMK mulai berlalu, hari pengumuman ujian pun sudah berlalu sekitar 3 hari yang lalu, aku benar-benar bahagia nilaiku sempurna. Aku akan berusaha mencari sebuah beasiswa untuk ke Jepang. Aku mencoba mendaftar di beasiswa kedutaan Jepang. Setelah aku benar-benar berhenti belajar dan hanya bekerja disebuah stasiun televisi, aku mencoba mengikuti seleksi beasiswa untuk sekolah di Jepang. Seleksi ini, seleksi itu, tes ini, tes itu, uji ini, uji itu, semuanya aku coba jalani dengan ikhlas sekitar kurang lebih 1 bulan lamanya. Dan tak sia-sia, Alhamadullillah aku masuk dalam salah satu daftar nama yang mendapatkan beasiswa sesuai dengan jurusan yang aku inginkan, Information and Technology di Universitas di Tokyo.

Allah memang benar-beanar adil, apa yang aku inginkan terkabul. Segala usaha, segala do’a yang aku lakukan, yang dibantu oleh ayah ibuku, yang dibantu oleh guru-guruku, yang terus disemangati oleh teman-teman dan adik-adiku, semuanya berbuah manis, berbunga harum. Aku sangat bersyukur dengan segala Karunia Indah Allah SWT ini. Aku tak menyangka hal ini menjadi kenyataan.

Januari 2020, aku bersama 100 siswa yang mendapat beasiswa full oleh pemerintah Jepang berangkat bersama. Disana kami tidak perlu memikrikan biaya apapun karena disana kehidupan kami telah ditanggung oleh pemerintah. Disana aku dan yang lain diberi kursus bahasa Jepang 3 bulan. Disana aku benar-benar melihat bunga Sakura, melihat Tokyo, dan ya Tokyo Tower yang menjadi spot editanku 5 tahun yang lalu yang kini ada di tanganku.

Apa yang ada di tangan ini aku buat dengan spot downloadan, tapi sekarang ini aku bisa merasakan bagaimana benar-benar berpose di depan kamera di depan Tokyo Tower. Aku membuat sebuah tulisan “Believe Allah, Your Dream Can Comes True ?”. Aku tak menyangka akhirnya gambar itu tak lagi hanya gambar dengan sentuhan sebuah aplikasi editing image tapi ini benar-benar nyata. JAPAN I’M IN HERE !!

Maka janganlah meremehkan apa yang sekiranya akan jadi semangat dari dirimu sendiri dan untuk dirimu sendiri nantinya. Do’a, usaha itu hal yang penting. Tulis atau gambarkan keinginanmupada sebuah kertas, tempellah di tempat-tempat yang sekiranya tak lepas dari pandanganmu, jadikan apa yang kamu gambar apa yang kamu tulis itu sebagai semangat untuk membuat gambar/tulisan itu menjadi sebuah realita dalam kehidupanmu. Impian editing kini becoming real ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar